Warga Desa Perning Minta Di Tutup Karena Merusak Jalan Warga

Nganjuk – Pertemuan mediasi antara warga terdampak debu akibat armada truk tonase berat, tambang galian C Desa Prayungan, Kecamatan Lengkong, dengan warga Desa Perning, Kecamatan Jatikalen untuk perbaikan jalan dan di tutup galian c tersebut, mengundang kecewa warga Desa Perning, karena pengusaha tambang abaikan jalan rusak dan berdebu.

“Masyarakat yang terdampak, di Desa Perning, sangat kecewa. Karna awalnya tanpa adanya sosialisasi tambang pada warga desa perning,” ungkap warga dusun seloguno, saat bicara di depan untuk mengungkapkan keluhannya, Kamis (20/9/2022).

Dalam pertemuan mediasi tersebut, hadir Forkopimcam Jatikalen, yang di awali pembahasan bahwa,”warga desa perning, menolak apabila akses jalan tersebut dilewati armada truk tonase berat, selain debu juga jalan tersebut dulunya aspal sekarang kembali ke tanah yang mana di musim hujan rawan, pengendara terjatuh,” ungkap Sutoyo warga desa perning saat orasi di depan Forpincam Jatikalen saat menyampaikan pendapatnya.

Walaupun ada dana, kompensasi dari debu itu belum cukup untuk biaya pengobatan yang hanya dua Minggu sekali di beri Rp 50 ribu, bila warga terjatuh di saat musim penghujan ataupun sakit yang timbul akibat debu dan kecelakaan.

Namun dijelaskan oleh Camat Jatikalen, Suwito terkait akses jalan yang rusak, pihak desa dan forkopimcam sudah mengajukan perbaikan jalan perning dan akan diadakan perbaikan di TA 2023.

Sedangkan dalam mediasi tersebut ada 3 pilihan yang diajukan oleh warga, diantaranya, pilihan pertama, stop tidak boleh lewat, pilihan kedua stop sementara sampai terlaksana perbaikan jalan atau pilihan ketiga armada truk berat boleh jalan tapi bersyarat, beberapa pilihan yang ditawarkan warga pada pengusaha tambang.

“Kami sebagai pengusaha tambang galian C di Desa Prayungan, Kecamatan Lengkong, akan berkordinasi dengan teman – teman, dan permintaan warga Desa Perning akan kami lakukan kordinasi pada temen2 di tambang, ” Arif Pengusaha tambang ketika wawancara dengan wartawan.

Dari mediasi yang cukup memakan waktu dan pendapat saling membenarkan, Di sisi lain ada beberapa warga yang kurang sependapat dengan adanya keputusan dam truk boleh jalan dengan memenuhi kompensasi, terkait debu yang berterbangan di saat musi  panas sangat menggangu kesehatan kalau diberikan kompensasi selama 1 bulan terhadap warga yang terdampak harus menerima berupa uang misal 100 ribu, tentu tidak sesuai biaya pengobatan, di dokter, ” saat warga Desa Ngasem di temui wartawan usai mediasi

Saat disinggung apa harapannya untuk mediasi selanjutnya nantinya, “Saya sebagai warga berharap dum truk harus dihentikan dan semoga saja pemerintah desa tidak ada unsur permainan dalam arti berpihak terhadap pengelola galian C,” pungkas mantan Carik Desa Perning saat wawancara. (Roy)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.